Lautan dan Perubahan Iklim: Apa yang Terjadi pada Ekosistem Laut?






Lautan merupakan komponen vital dari sistem kehidupan di Bumi. Tidak hanya menjadi habitat bagi jutaan spesies, laut juga berperan penting dalam mengatur iklim global, menyerap karbon dioksida (CO₂), dan menyediakan sumber daya bagi manusia. Namun, perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia kini menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem laut. Apa yang sebenarnya terjadi pada lautan kita?

 

1. Peningkatan Suhu Laut



Pemanasan global akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca telah menyebabkan suhu permukaan laut meningkat secara signifikan. Peningkatan ini mengancam kehidupan organisme laut, terutama terumbu karang yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi ketika suhu laut yang lebih hangat memaksa karang untuk mengeluarkan alga simbiotiknya. Alga ini memberikan warna dan nutrisi bagi karang, sehingga tanpa alga, karang menjadi rentan mati.

 

Pemanasan laut juga memengaruhi distribusi spesies. Banyak ikan dan organisme laut lainnya bermigrasi ke wilayah dengan suhu yang lebih dingin, mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam mata pencaharian komunitas yang bergantung pada perikanan.

 

2. Asidifikasi Laut



Lautan menyerap sekitar 25-30% dari emisi CO₂ yang dihasilkan manusia. Meskipun hal ini membantu mengurangi dampak pemanasan global, konsekuensinya adalah asidifikasi laut, yaitu penurunan pH air laut. Perubahan ini berdampak langsung pada organisme laut yang memiliki kerangka atau cangkang berbahan dasar kalsium karbonat, seperti kerang, siput laut, dan terumbu karang. Kesulitan mereka dalam membentuk cangkang mengancam keberlangsungan hidup mereka, yang pada gilirannya memengaruhi rantai makanan laut.

 

3. Naiknya Permukaan Laut


Pencairan es di kutub dan ekspansi termal air laut akibat pemanasan global menyebabkan kenaikan permukaan laut. Ekosistem pesisir, seperti hutan bakau dan padang lamun, terancam tenggelam atau rusak akibat perubahan ini. Padahal, ekosistem ini berfungsi sebagai habitat penting bagi berbagai spesies dan membantu melindungi garis pantai dari erosi serta badai.

 

4. Gangguan Pola Arus Laut


Perubahan iklim juga memengaruhi pola arus laut global, seperti arus laut Atlantik Utara (Atlantic Meridional Overturning Circulation/AMOC). Arus ini berperan penting dalam mengatur iklim di berbagai belahan dunia. Jika pola arus ini terganggu, konsekuensinya dapat mencakup perubahan iklim ekstrem, seperti musim dingin yang lebih dingin di Eropa atau kekeringan di Afrika.

 

5. Kehilangan Keanekaragaman Hayati


Lautan yang sehat adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa. Namun, tekanan akibat perubahan iklim, ditambah dengan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan, pencemaran, dan pembangunan pesisir, menyebabkan banyak spesies laut menghadapi risiko kepunahan. Kehilangan ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengurangi kemampuan lautan dalam menyediakan jasa ekosistem, seperti penyediaan makanan dan penyimpanan karbon.

 

Apa yang Bisa Dilakukan?


Mengatasi dampak perubahan iklim pada lautan memerlukan tindakan bersama. Mengurangi emisi karbon, melindungi kawasan laut yang rentan, serta mengadopsi praktik perikanan berkelanjutan adalah langkah-langkah penting. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dapat membantu mengurangi tekanan terhadap lautan.

Lautan adalah jantung kehidupan Bumi. Jika kita tidak mengambil langkah untuk melindunginya, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ekosistem laut, tetapi juga oleh seluruh planet ini.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *